Rabu, 18 April 2012

‘CAHAYA SUCI JASMINE’

Angin sore berhembus dengan kencang. Pepohonan seakan-akan ikut menari karena hempasannya. Rumput-rumput yang masih disekitarnya pun tak mau kalah menunjukan kekompakannya, hempasan ke kanan dan ke kiri kian menambah indahnya tarian dan begitulah seterusnya. Debu-debu kian pasrah saling bertebaran ke semua sudut yang terimbas dari sentilan angin. Seorang gadis yang sedang duduk di bawah jendela. Pandangannya tak sedikit pun ingin melewatkan suasana yang telah terjadi di depan matanya. Ketika ia sedang menikmati lamunannya, tak sadar tangannya menyenggol sebuah kalender yang berada di atas meja sebelah di mana ia duduk. 
‘ Brukkk ‘ terdengar suara kalender jatuh yang langsung membuyarkan lamunannya. Diambilnya kalender dengan perlahan yang terletak di bawah kakinya. Matanya langsung membulat ketika melihat tanggal yang terlampir pada kalender tersebut. Benarkah, hari ini tanggal 15 Februari ? ‘ ucapnya memastikan. Ternyata tertera jelas di dalam kalender itu, ‘Hari : Senin, Tanggal : 15 Februari, Tahun : 2012’. Dengan tercekat ia menghela nafas panjang seperti tak percaya. ‘huft..iya benar hari ini adalah tanggal 15 Februari dan kini aku sudah melewati lima tahun silam, masa lalu yang merupakan mimpi buruk untukku’.
Kemudian ia alihkan pandangannya lagi keluar jendela. Tanggal itu mengingatkannya ke sebuah kenangan yang kelam. Tragedi itu yang sudah merenggut semua kebahagiaannya. Ia merasa dunia ini tak adil, karena penderitaan satu persatu silih berganti menghampirinya. Di kehidupannya, keluarganya kian menjadi penderitaan yang tak kunjung habisnya.
***
Dahulu kehidupannya bahagia, ia hanya anak semata wayang dari orang tuanya. Kedua orang tuanya terlihat sangat menyayanginya. ‘Jamine Zahra Nurcahya’ itulah nama yang diberikan kedua orang tuanya. Jasmine ketika itu sedang duduk di sebelah Bundanya yang sedang sibuk merangkai bunga untuk ditempatkan pada vas bunga di ruang tamu. Jasmine sekilas memandangnya dan dengan rasa penasaran langsung menanyakan kepada Bundanya.
Bunda, mengapa aku diberi nama Jasmine Zahra Nurcahya? Apakah nama itu memiliki sebuah arti?. tatapannya dengan rasa ingin tahu.
‘Lho, kok tumben kamu menannyakan kepada Bunda. Adakah yang menanyakan itu kepadamu nak?’ pandangannya beralih kepada anak semata wayangnya.
‘iya, Bunda. Guru Biologi di sekolahku pada saat membacakan daftar hadir menanyakan apa arti dari namaku, katanya namaku indah. Aku hanya menggeleng ketika ia menanyakannya, karena sungguh aku tidak mengetahui apa arti dari namaku itu. Apa sih Bunda arti dari namaku?’
‘(senyum tipisnya menatap jasmine) sayang, iya benar namamu begitu indah. Bunda dan Ayah memberikan nama itu untukmu karena memiliki makna yang dalam. Jasmine Zahra Nurcahya yang berarti bunga melati cantik yang bercahaya. Yang melambangkan seorang anak perempuan yang cantik, seperti bunga melati yang putih, harum dan indah dan senantiasa bercahaya menerangi setiap kegelapan untuk orang-orang yang kamu sayangi’.
‘ Waahhh.. indah sekali makna dari namaku itu, aku bangga memiliki nama itu. Terima kasih ya Bunda sudah memberikan nama indah untukku’. Senyumnya kian melebar.
Mereka saling tersenyum riang dan saling bersenda gurau sampai tak terasa waktu sudah semakin sore.
Jasmine sungguh senang mendapat keluarga yang sempurna. Keluarga Jasmine terhitung keluarga yang harmonis dan bahagia. Ayahnya bekerja di sebuah perusahaan besar di bidang Textil dengan menjabat sebagai direktur utama. Sedangkan Bundanya sebagai wanita karir yang membuka sebuah salon wanita ternama. Meskipun keluarganya terhitung berkecukupan dan orang tuanya terlihat sibuk dengan pekerjaannya, Ayah dan Bundanya masih meluangkan waktu untuknya. Jasmine memang anak tunggal dan sering dimanja oleh orang tuanya. Tetapi, ia terhitung anak yang penurut dan tidak pernah meminta sesuatu hal yang berlebihan.
***
Benar yang sering banyak orang katakan. Kita tidak selalu selalu berada di atas ada kalanya kita merasakan di bawah. Kini pernyataan itu sedang menghampiri keluarga Jasmine. Ketika ia duduk di kelas 3 SMP, keluarganya menjadi berubah. Ayahnya sering pulang malam kadang pula sampai tidak pulang, Ayahnya selalu beralasan karena masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan sehingga mengharuskannya untuk menginap di kantor. Bundanya tidak percaya begitu saja yang dikatakan oleh suaminya. Semenjak itu mereka sering sekali ribut dan bertengkar. Jasmine yang mendengar pertengkaran mereka hanya bisa menangis di dalam kamar. Hari-hari indahnya kini terasa berubah menjadi hari-hari yang hampa dan tidak adanya kenyamanan dan ketentraman lagi.
Hari itu, tepatnya pada tanggal 15 Februari 2007 hari yang takkan dilupakan seumur hidupnya. Ketika ia baru pulang dari sekolah, dari kejauhan pintu rumahnya sudah terbuka lebar. Terdengar dari luar suara barang-barang yang pecah. Dengan langkah yang terburu-buru ia langsung memasuki rumah. Matanya terbelalak melihat keadaan seisi rumah seperti kapal pecah, semua barang-barang yang berbahan keramik terlempar kesana-kesini. Pecahan-pecahan berserakan di lantai. Ternyata orang tuanya sedang bertengkar hebat. Jasmine dalam keadaan bingung, mengapa terjadi pertengkaran yang amat parah ini. Ia dengan suara beteriak dan memberanikan diri langsung menanyakan apa yang sedang terjadi dengan mereka.
Ayah, Bunda… Apa yang sedang terjadi? Mengapa kalian bertengkar seperti ini?’ tangisannya tak tertahan.
‘nih, Ayahmu berselingkuh di depan mata Bunda dengan sekretaris yang murahan itu!’ menampakan muka geramnya.
‘apa katamu! Jangan kau katakan itu di depan anakmu. Jasmine cepat masuk ke dalam kamarmu. Emosinya semakin memuncak.
Ayah, Bunda sudah. Aku takut! Sudah jangan bertengkar lagi’. Air mata masih membasahi pipinya.
‘aku seperti ini karena kamu sudah menghianati cintaku dan berbagi kepada wanita jalang itu! Aku sungguh kecewa!meluapkan segala kekecewaannya yang meredam di hati.
‘diam kamu ! Jasmine cepat masuk kamarmu. Ini urusan orang tua kamu jangan ikut-ikutan!. Tangannya menunjukan ke arah kamar Jasmine.
tidak mau! Bunda dan Ayah jahat tidak sedikit pun memperdulikan perasaan Jasmine!’
Seketika itu Jasmine langsung berlari ke luar rumah sambil menangis dengan tidak memperdulikan keadaan disekitanya. Ia berlari dan terus berlari sampai akhirnya tak menyadari bahwa disekelilingnya banyak kendaraan yang hulu-lalang tanpa henti. Nasib baik sepertinya tidak berpihak kepadanya. Sebuah mobil kijang yang sedang mengebut kencang langsung menabrak, dan sampai tubuhnya terpental jauh hingga berlumuran darah di pinggiran jalan. Orang-orang yang melihat Jasmine pingsan di jalan langsung membawanya ke rumah sakit terdekat. Pertolongan pertama pun segera didapatnya. Ketika Jasmine siuman kedua orang tuanya sudah berada didepannya. Ketika itu juga dokter mengatakan dengan perlahan dan hati-hati kepada Jasmine dan orang tuanya, bahwa akibat kecelakaan itu kakinya menjadi lumpuh dan tidak bisa berjalan normal kembali. Mendengar pernyataan dari dokter, hati Jasmine seperti tersambar petir yang amat dahsyat getarannya. Ia sangat terpukul dan putus asa. ‘Aku lumpuh! Aku tidak berjalan lagi’ air matanya mengalir deras membasahi pipinya yang sedikit lecet akibat kecelakaan itu. Bundanya langsung memeluk erat tubuhnya untuk mencoba menenangkannya.
Tiga minggu kemudian, Jasmine sudah diperbolehkan pulang. Keadaannya sudah membaik hanya kakinya saja masih tetap kaku. Setelah itu dua orang tuanya membawa Jasmine ke rumah neneknya. Jasmine akan tinggal bersama neneknya karena kedua orang tuanya masih mengurus surat perceraian yang akan diselesaikannya. Hati Jasmine sangat terpukul dan sakit melihat orang tuanya akan bercerai. Sebelumya ini tak pernah terpikirkannya. Karena dahulu keluarganya begitu harmonis dan bahagia. Ia pun pasrah dengan keadaan yang ia rasakan sekarang. Kakinya lumpuh dan kedua orang tuanya berpisah. Begitu berat hari-hari yang dilaluinya. Hanya neneknya saja yang bisa menghiburnya yang kini membalut kesedihannya. Kedua orang tua Jasmine memutuskan untuk tinggal di luar kota untuk mengurusi segala pekerjaannya masing-masing. Sedangkan Jasmine di titipkan ke neneknya. Neneknya begitu telaten menjaga Jasmine, karena Jasmine hanya cucu satu-satunya dan paling di sayang oleh neneknya. Dengan keadaan Jasmine yang tidak bisa berjalan, ia tidak melanjutkan lagi ke sekolah formal seperti dulu. Ia melanjutkan pendidikannya dengan ‘Home Schooling’ kadang pula ada guru pribadi yang mengajarinya di rumah. Rutinitas berhari-hari, berbulan-bulan hingga bertahun-tahun yang kelam.
***
Lamunannya seketika membuyar ketika neneknya menyuruhnya untuk makan malam. Tak terasa Jasmine duduk di bawah jendela hingga menjelang sore pun sirna berganti malam.
‘Jasmine, ayo makan malam dulu sini’. Ucap neneknya yang sudah berada di meja makan.
iya bentar nek, nanti jasmine menyusul’. Arah kursi roda langsung diputarnya dan menuju ke meja makan.
Makan pun telah selesai dihabiskannya, Jasmine kembali lagi menuju ke kamarnya. Perlahan badan Jasmine diangkatnya dari kursi roda dan merapatkannya ke samping kasur, kemudian kedua tangannya menjadi sanggahan yang kuat untuk memindahkan tubuhnya ke tengah kasur sebagai tempat istirahatnya. Sepertinya malam ini matanya susah untuk dipejamkan. Rasa kantuk tidak terasa olehnya. Dengan badan berbaring matanya melihat langit-langit kamar, ia membayangkan kedua orang tuanya. Jasmine sangat merindukan kedua orang tuanya karena sudah berjalan tiga tahun ini orang tuanya tidak berkunjung ke rumah neneknya. Tidak memberi kabar kepada Jasmine. Karena rindu yang sudah tidak tertahan akhirnya ia menulis sebuah surat untuk kedua orang tuanya dan disegerakan mengirim ke alamat yang berbeda di mana Ayah dan Bundanya tinggal.

Teruntuk :
Ayah dan Bunda  tersayang

            Ayah.. Bunda yang selalu di hati Jasmine. Bagaimana kabar kalian disana?, semoga baik-baik saja ya dan selalu dilindungi Allah SWT. Amin.. Kabar Jasmine di sini baik-baik juga kok. Jasmine sungguh rindu sekali Ayah dan Bunda, sudah berjalan tiga tahun ini Ayah dan Bunda tidak berkunjung ke rumah nenek. Dua tahun setelah kecelakaan itu Ayah dan Bunda masih sering menjenguk jasmine. Tapi jasmine memakluminya kok pasti Ayah dan Bunda sedang sibuk ya, sampai tak sempat untuk menjenguk jasmine. Tapi jangan khawatir kok Bunda dan Ayah, di sini jasmine baik-baik saja.
 Ayah.. Bunda yang selalu di hati Jasmine. Setelah kecelakaan dan perceraian lima tahun yang lalu sekarang sudah jasmine ikhlaskan, awalnya jasmine sangat kecewa dan terpukul dengan dua cobaan yang sedang menimpa jasmine secara bersamaan, tetapi nenek sering menasehati jasmine, kata nenek ini sebuah cobaan dari Allah. Semua cobaan yang diberikan-Nya tidak akan melebihi kebatasan kemampuan kita. Buktinya sekarang Jasmine masih bisa tersenyum kepada Ayah dan Bunda. Jasmine sungguh rindu kepada Ayah dan Bunda, rindu dulu keluarga kita masih bersatu, harmonis dan bahagia.
 Ayah.. Bunda yang selalu di hati Jasmine. Jasmine masih inget sekali waktu menanyakan arti nama kepada Bunda, Jasmine Zahra Nurcahya. Ayah dan Bunda memberikan nama itu untukku karena memiliki makna yang dalam. Jasmine Zahra Nurcahya yang berarti bunga melati cantik yang bercahaya. Yang melambangkan seorang anak perempuan yang cantik, seperti bunga melati yang putih, harum dan indah dan senantiasa bercahaya menerangi setiap kegelapan untuk orang-orang yang aku sayangi. Jasmine kini ingin menjadi cahaya yang menerangi kegelapan yang sedang terjadi sekarang. Menebarkan setiap cahaya yang bisa menyatukan kebahagiaan yang dahulu tertunda.
Ayah.. Bunda yang selalu di hati Jasmine. Jasmine sayang Bunda dan Jasmine pun sayang Ayah. Jasmine ingin kalian bisa bersatu lagi.
Lihatlah anakmu ini Ayah, Bunda di sini aku membutuhkan kasih sayang dan belaian dari kedua orang tua kandungku. Pulanglah Bunda ..Ayah. Jasmine selalu menunggu kedatangan kalian setiap kali aku menunggu di balik pintu ruang tamu.
Sekian surat yang Jasmine tulis, semoga Ayah dan Bunda bisa terketuk hatinya untuk kembali lagi di samping jasmine dan menjadi keluarga yang utuh kembali.


                                                                                                            Salam rindu dari anakmu:
                                                                                                            Jasmine Zahra Nurcahya.

Tidurnya kian terlelap, setiap impian dan tebaran cahaya sucinya sebagai penyatuan dari kisah kebahagiaan yang tertunda.

Sabtu, 04 Februari 2012

KECELAKAAN MENAMBAH DUKAKU


Aku merasa dunia ini tak adil. Aku tak sanggup melewati hidup yang benar-benar membawa ku ke dalam ke sengsaraan ini. Di sini aku seorang diri, tidak ada yang memperhatikan aku lagi. Mama dan papa sudah tidak memperdulikan aku, mereka hanya mementingkan egonya masing-masing. Kenapa semua ini terjadi padaku Tuhan. Dosa apakah sebenarnya yang aku perbuat sampai mendapat cobaan besar seperti ini.
Dulu hidupku bahagia, aku anak semata wayang dari orang tuaku. Mereka sangat menyayangiku. Jasmine itulah nama yang diberikan oleh orang tuaku yang berarti melati putih. Yang melambangkan seorang anak perempuan yang cantik seperti bunga melati yang indah dan putih. Kami seperti keluarga normal yang lainnya harmonis dan bahagia. Meskipun aku hanya anak tunggal dan sering di manja oleh  keluargaku, tetapi aku terhitung anak yang nurut kepada orang tua. Tidak pernah meminta sesuatu hal yang berlebihan.
Kesedihan ini berawal dari  tragedi yang sudah merenggut kebahagianku. Kecelakaan mobil pada saat aku berlari di sebuah jalan raya di dekat kompleks dimana aku tinggal. Ketika itu aku melihat mama dan papa sedang bertengkar hebat di dalam rumah karena papa ketahuan berselingkuh dengan perempuan lain yaitu sekretaris di perusahaan di mana papa bekerja, mama tidak menerima atas perselingkuhan ini. Aku mencoba melerai mereka. Tetapi, mereka malah mengacuhkan aku dan tidak memperdulikan perasaan anaknya. Dan saat itu juga aku langsung lari ke luar rumah sampai aku tidak memperdulikan jalanan yang sedang aku tapaki. Lari dan terus berlari sampai akhirnya aku tak menyadari bahwa di sekelilingku banyak kendaraan yang sedang hulu-lalang tanpa henti. Nasib tak berpihak kepadaku. Sebuah mobil yang sedang mengebut kencang langsung menabrak sampai tubuhku terpental jauh dan berlumuran darah di pinggiran jalan. Orang-orang yang melihatku pingsan di jalan langsung membawaku ke rumah sakit terdekat. Dokter mendiagnosa bahwa dari kecelakaan itu kakiku menjadi lumpuh untuk selamanya. Mendengar pernyataan dari dokter itu aku sangat terpukul dan putus asa. Aku lumpuh, aku tidak bisa berjalan lagi. Sungguh malang hidupku.
Mama dan papa juga tidak terima dengan kenyataan yang telah menimpaku. Bukannya mereka sadar apa yang dilakukannya tetapi mereka malah saling menyalahkan satu sama lainnya. Karena gara-gara mereka bertengkar hebat yang menjadikan aku seperti ini. Dan lebih parahnya lagi mereka sampai bercerai, dan tidak mau mengurusi aku lagi. Papa menikah lagi dengan selingkuhan itu, dan mama sekarang bekerja di luar negeri untuk membiayai ku karena papa sudah tidak bertanggung jawab lagi kepada keluarga. Sekarang aku di asuh oleh nenek. Nenek yang setia menjagaku dengan sepenuh hati. Tetapi, dalam benakku kenapa orang tuaku sendiri tidak mau menjagaku di kala aku sedang menerima cobaan besar seperti ini. Kecelakaan beberapa tahun itu telah menambah dukaku. Di nasib yang malang ini aku hanya bisa menerimanya dengan ikhlas. Semoga tuhan memberikan aku jalan terbaik dan kebahagian di masa yang akan datang.

Sabtu, 17 Desember 2011

RUANG TUNGGU PENUH TANYA (?) “ HOROR”

       Tenggorokan terasa kering, dengan keadaan yang  masih linglung langsung aku cari air minum untuk menyegarkan rasa haus menuju dapur belakang. Ketika sedang berjalan kemudian langkahku sejenak terhenti melihat sekelilingku orang-orang yang terlihat sibuk lulu-lalang melintasi ruangan ini. Sesekali ada orang-orang yang menatapku dengan sinis. Ibu yang sedang menggandeng anaknya berjalan seperti ada beban dengan raut muka muram, terlihat juga lelaki muda yang sedang mengangkat ponselnya terdengar samar-samar dengan ekspresi yang tidak mengenakan. Tetapi anehnya kenapa muka mereka semua terlihat pucat. Jantung menjadi deg-degan tidak karuan  melihat kejadian yang terjadi di sini. Pikiranku seakan-akan melayang melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang sepertinya ganjil. Ruang apa ini? Siapakah orang-orang itu? Kenapa aku tiba-tiba ada di ruangan seperti ini ?. pikiranku semakin penuh tanya.
       Dengan rasa takut yang dideraku, aku memberanikan diri untuk melihat dengan detail seisi ruangan yang ganjil ini. Ketika itu pandangan pertama yang terlihat oleh mataku, sebuah kursi panjang yang terbuat dari kayu jati yang bercat putih. Posisi kursi berjejer ke kanan dan saling berhadapan, hanya saja sebagai pemisahnya adalah sebuah jalan untuk dilewati orang-orang tak pernah ada habisnya. Hati ini pun semakin penasaran sebenarnya ruangan apa ini. Dengan memberanikan diri aku duduk di samping orang-orang yang penuh tanya itu. Setelah aku duduk, pandanganku langsung melihat kanan, kiri, atas dan bawah dari seisi ruangan. Di dekat kursi panjang ini terlihat pot bunga yang cukup besar yang saling berhadapan seperti kursi di sebelahnya. Di dinding terdapat jendela-jendela yang ditutupi tirai dengan rapat seakan ada sesuatu di dalam ruang tersebut, kemudian di sudut dinding tertempel sebuah poster yang bertuliskan “ DILARANG MEROKOK”. Di sebelah kanan dari kursi yang ku duduki terlihat sebuah lorong yang panjang berkelok kanan-kiri, dengan suasana sepi dan gelap seperti di film-film horror.

          Setelah mataku lelah memandang semua yang berada di ruangan ini, hampir saja tertinggal satu tulisan di dinding yang berasa di atas kepalaku ini dan langsung ku tengok tulisan itu, “ RUANG TUNGGU RUMAH SAKIT ”. terjawab sudah pertanyaan awal yang membuatku penasaran. Tetapi kenapa orang-orang penuh tanya ini berada di rumah sakit. Ahh.. mungkin saja ada sanak-keluarganya yang sedang sakit dan mereka menjenguknya. Ya, aku harus berpikir positif. Di pikiranku mulai melontarkan pertanyaan lagi. Kenapa aku bisa ada di ruangan ini? Tapi kenapa orang-orang itu ada yang memandangku dengan sinis ?. Pertanyaan-pertanyaan mulai menggumpal di otakku ini, sampai-sampai aku jatuh dan tidak sadarkan diri. Dengan keadaan sedikit sadar aku melihat ibuku menggoncang-goncangkan badanku untuk dibangunkan. Ternyata aku mengigau. Ketika aku sadar dan bangun, ibuku langsung memarahiku karena sebelum tidur aku menonton film horror “Terowongan Rumah Sakit” sampai larut malam. Akibatnya terbawa sampai mimpi. Huft. . .

Senin, 28 November 2011

KAMAR DUA DARA

Pintu kamar yang berwarna merah jambu, yang biasa identik dengan warna perempuan muda. Dengan pegangan kunci yang perak terlihat tertutup rapat. Sepulang kuliah langsung kuhampiri kamar tersebut. Ku buka pintu kamar perlahan-lahan, kemudian ku tutup kembali. Kupandangkan penglihatanku disemua sudut-sudut kamar. Keningku mengerut ketika melihat kasur paling kanan terlihat agak berantakan. Buku-buku pelajaran yang berserakan dsemua kasurnya. Seingatku malam habis belajar, sepertinya belum sempat dibereskannya.
            Kusimpan tas yang berisikan buku-buku diatas lemari yang biasa kusimpan buku-buku disimpan. Setelah itu kurebahkan badan yang lelah ini ke sebuah kasur spring bed yang dialasi seprei kasur yang berwarna putih tulang berhias bunga-bunga matahari putih yang berdaun hijau. Ku rapihkan dua buah bantal menjadi satu tumpukan dan disebelahnya diletakan bantal guling.
            Arahku terlihat kesebuah cermin yang digantung didinding yang dibawahnya terdapat wadah untuk alat-alat make up disimpan. Di cermin tersebut tertempel stiker kupu-kupu yang berwarna hitam. Diatas cermin ada jam dinding dari sponsor Telkomsel. Disebelahnya terlihat kalender bergambar pemandangan suasana desa, dan tertulis jelas dikalender itu BPR KS.
            Pandanganku beralih disebelah kanan kasur yang sedang kutiduri. Sebuah tipe radio yang mirip dengan VCD dan dibawahnya terdapat sound system yang berwarna hitam. Sambil tertawa kecil melihat foto stiker “Rifky Balweell” yang seingatku menempelkannya pada saat SMA dulu. Kemudian kembali lagi diatas Tipe radio itu terlihat jam beker yang berwarna putih dan merah jambu yang setiap berdenting terus pada saat sedang keaadaan sunyi.
            Di depannya ada sebuah kipas angin yang berdiri tegap, kepala kipas angin yang memutar kekanan kekiri membuat suasana di kamar ini menjadi adem. Di tengah kepala kipas angin itu tertulis merek Cosmos yang berwarna abu-abu.
            Pada saat sedang asik memandang sekeliling kamar terdengar seseorang mengetuk pintu “mbak..mbak.. bukain pintunya!”. Setelah kubuka ternyata adik perempuanku yang telah datang dari sekolahnya. Ia terlihat cape dan langsung merebahkan badannya dikasurnya. Kasur yang berantakan itu punya adikku.
            Kamar ini dihuni “Dua Dara” dengan kata lain “dua gadis muda”. Aku dan adikku tidur di dalam satu kamar tetapi tidur dengan kasur yang berbeda. Aku menempati kasur di sebelah kiri dan adikku menempati disebelah kanan dengan pembatasnya sebuah tipe radio, sound system  dan kipas angin berdiri. Dalam satu kamar ini tentu saja kami kerap rebut dalam berbagai di kamar ini. Misalnya, pada saat suasana lagi panas dan gerah kami berebut kipas angin. “aduh, mbak..kipasnya diputar kekanan aja sih, gerah banget”. Ucap adiku. Disitulah kami kadang-kadang suka rebut.
            Tetapi ada sukanya juga dalam satu kamar berdua ini, kami bisa curhat-curhatan, tukar pikiran dan lain sebagainya. Inilah suka dukanya di dalam kamarku ini. Meskipun ada kejadian yang tidak diinginkan olehku, tetapi aku nyaman tidur dkamarku ini. Karena kamarku adalah istanaku.

PESTA ULANG TAHUN SAHABATKU


Pada pukul 13.00 aku sudah datang di rumah sahabatku. Aku berdiri persis didepan rumahnya yang bercat hijau muda dan kekuning-kuningan. Pada saat itu aku disambut dengan gembira oleh sahabatku atas kedatangan ke pesta ulang tahunnya. Kado bergambar boneka sapi yang berbentuk kotak terselip pita biru yang ku pegang langsung diberikan ke sahabatku. Ia menerima dengan ucapan terima kasih dan senyuman manisnya.
            Sahabatku ini bernama Ria Andrayani, ia sahabatku semenjak Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sebenarnya selain Ria juga masih ada tiga orang lainnya yang semenjak Sekolah Menengah Pertama yang diantaranya Gresia, Puspitasari dan Anissah. Kami bersahabat dengan lima orang, kami membuat sebuah nama persahabatan dengan sebutan “5CG” / Five Cute Girl’s dengan arti lain “lima cewek lucu”. Itulah sejarahku dulu.
            Sekarang ia merayakan ulang tahunnya yang ke 19 tahun, usia yang sudah cukup dewasa. Pada siang itu aku langsung masuk kedalam rumahnya yang terlihat megah dan mewah. Pesta ulang tahun yang bernuansa ungu ini menambahkan suasana semakin ceria. Dinding-dinding yang ditempelkan pita-pita dari kertas yang berwarna-warni seperti pelangi. Aku duduk bersebelahan dengan sahabatku Ria yang sedang menunggu tamu undangan yang satu persatu berdatangan.
            Di sebelah kiriku ada sebuah kue tar ulang tahun yang berwarna ungu tua dipinggir berbentuk bunga mengelilingi kuenya. Kemudian ditengahnya cream berwarna ungu muda dengan bertuliskan “ Happy Birthday Ria Andrayani ke-19 Tahun ”. Terlihat disebelahnya kado yang bertumpukan dengan berwarna-warni kertas kadonya.  Disamping kanan terlihat tumpukkan minuman sirup berwarna merah, cemilan puding dan buah-buahan yang telah dipotong kecil ditempatkan disebuah plastik untuk buah yang siap disantap.

            Suasana mulai ramai, Ria pada saat itu terlihat bingung menunggu teman-teman yang lain. Dilihatnya teman-teman yang telah datang tidak terlalu banyak, padahal ia mengundang banyak teman-temannya. Ia terlihat panik, aku mencoba menenangkannya. Sebenarnya aku juga sedikit cemas dengan ketiga sahabatku yang lain tak kunjung datang. Tapi ku tetap tenang.
            Ketika kami sedang asik mengobrol, tiba-tiba datang segerombolan orang-orang dengan muka yang senang bersamaan mengucapkan “Sureprise!”. Ternyata mereka mengatur siasat untuk mengerjai Ria, supaya panik dan bingung karena teman-temannnya tak kunjung datang. Ketiga sahabatku ini ternyata ada didalam segerombolan itu, aku sedikit jengkel juga, kenapa aku tidak diajak dalam rencana ini.
            Menjelang sore acara pun dimulai, dengan bernyanyi lagu selamat ulang tahun, tangan-tangan bertepuk dan dilanjutkan dengan meniup lilin kemudian pemotongan kue. Kue pertama diberikan kepada Ayah dan Ibunya. Suasana terlihat terharu. Ria dan Ibunya bercium pipi kanan dan kiri begitu juga dengan ayahnya.
            Acara selanjutnya makan-makan, kita bebas memilih makanan apa saja. Sebuah prasmanan seperti pesta-pesta pernikahan yang menu-menunya tersedia ayam goreng, capcai, daging dan lain sebagainya. Setelah makan acara dilanjutkan dengan permainan. Suasana semakin ramai dan menyenangkan.
            Tidak terasa hari pun semakin sore, kira-kira pukul 17.00 akhirnya acara pun telah usai. Kami berpamitan untuk pulang dengan bersalaman sambil cium pipi kanan dan kiri dan acara pun dibubarkan. Semua pulang dengan kendaraannya masing-masing.

Senin, 29 Agustus 2011

Lomba Blog Kebahasaan dan Kesastraan Tingkat Nasional 2011


 
Perkembangan dunia informasi dan telekomunikasi dewasa ini sangat pesat. Salah satunya adalah hadirnya teknologi internet yang memudahkan orang mengakses berbagai hal. Melalui internet, setiap orang bisa melakukan berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan yang biasa dilakukan oleh pengguna internet adalah mencari informasi. Di internet informasi bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya dari situs berita, mesin pencari, dan laman pribadi. Laman pribadi yang marak digunakan sekarang ini biasanya berbentuk blog. Blog adalah sebuah bentuk laman yang di dalamnya berisi informasi yang selalu diperbarui. Di dalam blog seorang penggubah blog (blogger) biasanya menulis catatan harian, informasi, agenda, dan sebagainya.

Dalam rangka pembentukan karakter bangsa melalui peningkatan kualitas bahasa dan sastra, masyarakat diberikan kesempatan berkompetisi melalui tulisan-tulisan yang diangkat melalui blog. Blog sebagai sebuah bentuk laman pribadi memungkinkan penggunanya (blogger) untuk melakukan pembaruan/pemutakhiran topik sewaktu-waktu. Adanya perkembangan arus informasi dan telekomunikasi menjadikan blog sebagai sebuah wadah yang bisa diarahkan sebagai wadah kreatif dan inspiratif bagi perkembangan bahasa dan sastra di Indonesia. Blogger/penggubah blog maupun komunitas blogger yang tumbuh dengan pesat di Indonesia kini menjadikan blog sebagai gaya hidup dari bagian sebuah masyarakat informasi yang peduli akan keterbukaan dan saling berbagi mengenai informasi dan pengetahuan. Melalui komunitas inilah diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan mengenai kebahasaan dan kesastraan secara komprehensif kepada masyarakat.

Dalam upaya membantu masyarakat dalam memilih blog yang layak atau berkualitas dalam penyajiannya, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sebagai lembaga kebahasaan dan kesastraan akan menyelenggarakan kegiatan Lomba Blog Kebahasaan dan Kesastraan Indonesia Tahun 2011 dengan tema “Meningkatkan Peran Bahasa dan Sastra dalam Pendidikan Karakter Bangsa”. Kegiatan ini sejalan dengan salah satu pokok dan fungsinya sebagai lembaga pembina bahasa Indonesia. Melalui kegiatan ini, Pusat Bahasa ingin mengajak para penggugah blog/blogger untuk menyumbangkan gagasan dalam hal pengembangan dan pembinaan bahasa dan sastra Indonesia melalui tulisan di blog yang berisi aspirasi, gagasan, dan pengetahuan mengenai bahasa dan sastra Indonesia.

Tujuan
Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan
  1. Menyumbangkan gagasan untuk pengembangan dan pem-binaan bahasa dan sastra Indonesia;
  2. Mengajak para penggubah blog (blogger) untuk menuang-kan aspirasi, gagasan, dan pengetahuan tentang bahasa dan sastra Indonesia melalui media blog.
  3. Memberikan penghargaan kepada para penggubah blog yang telah memasyarakatkan penggunaan bahasa Indone-sia yang baik dan benar di media internet.
Peserta
Peserta Lomba Blog Kebahasaan dan Kesastraan ini ter-buka bagi umum di seluruh wilayah Indonesia. Peserta kom-petisi adalah pemilik blog itu sendiri, peserta tidak dibenar-kan mengusulkan blog orang lain. Karyawan Badan Bahasa, Balai dan Kantor Bahasa beserta keluarganya tidak diijinkan mengikuti lomba ini

Dewan Juri
Dewan Juri Lomba Blog Kebahasaan dan kesastraan 2011 adalah
  1. Pakar Bahasa dan Sastra
  2. Pakar Teknologi dan Informasi
  3. Pakar Jurnalistik dan Publikasi

Ketentuan
  1. Mencantumkan Banner utama “Lomba Blog Keba-hasaan dan Kesastraan ” pada halaman utama/side bar/footer.
  2. Peserta boleh menggunakan mesin blog yang umum digunakan (berbasis blogspot,wordpress,multiply, dll).
  3. Memuat tautan ke laman Pusat bahasa http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id.
  4. Peserta diperkenankan untuk melakukan promosi tulisannya melalui jejaring sosial untuk mengundang lebih banyak respon (contoh lewat facebook, twitter , plurk, dan lain-lain).
  5. Penggubah blog (blogger) dapat berinteraksi dengan pembaca dan mengembangkan diskusi dengan tema Meningkatkan Peran Bahasa dan Sastra dalam Pendidikan Karakter Bangsa.(Penilaian melalui respon yang didapat melalui komentar/keaktifan dalam berdiskusi).
  6. Peserta bebas untuk mengembangkan tema lomba.
  7. Penyelenggara berhak menganulir materi blog yang tidak sesuai dengan tema lomba.
  8. Materi yang diposting merupakan hasil orisinalitas/ide pemikiran pribadi dari penggubah blog/pemilik blog.
  9. Memiliki postingan artikel yang membahas mengenai bahasa dan sastra minimal 3 artikel.

Persyaratan
  1. Isi blog dibatasi hanya pada masalah Kebahasaan dan Kesastraan.
  2. Pembahasan boleh difokuskan hanya pada informasi dan pengetahuan Kebahasaan dan atau Kesastraan.
  3. Isi blog terutama memuat gagasan penggubah blog, yang dapat berupa topik/artikel baru sebagai pengembangan tanggapan dari pembaca.
  4. Peserta yang lolos proses registrasi dan seleksi diwajibkan melakukan pemutakhiran/update blog secara berkala dengan pemajangan artikel ataupun diskusi/interaksi dengan pembaca.
  5. Pemutakhiran blog dilakukan sampai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan pihak penyelenggara.
  6. Laman blog yang sudah pernah diikutkan lomba blog di balai bahasa tahun lalu, tidak boleh diikutsertakan kembali kecuali penggubah blog (blogger) membuat identitas tautan blog baru.
Pendaftaran
  1. Pendaftaran blog dimulai dari tanggal 11 Juli—15 Oktober 2011.
  2. Peserta adalah pemilik blog itu sendiri, peserta tidak dapat mengusulkan blog milik orang lain.
  3. Melakukan pendaftaran dengan melengkapi identitas pemilik blog dan data-data yang lain dikirimkan melalui pos-el:
  • Nama lengkap
  • Tautan Blog
  • Alamat Pos-el yang aktif
  • Nomer Ponsel yang aktif
  • Tanggal Lahir/usia
  • Alamat/kota tempat tinggal saat ini
  • Pekerjaan
  • Satu paragraf pendek, mengenai mengapa anda mengikuti lomba kompetisi Blog ini dan bagaimana tanggapan anda mengenai masalah Kebahasaan dan Kesastraan di Indonesia pada saat ini.

Penjurian
  1. Seleksi awal/registrasi : 11 Juli—15 Oktober 2011.
  2. Penilaian tanggal 20—23 Oktober 2011.
  3. Pemenang akan dipublikasikan pada laman Pusat Bahasa http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id dan akan dihubungi lebih lanjut oleh panitia.
  4. Penilaian akan dilakukan pada seluruh pendaftar yang lolos seleksi dan memenuhi persyaratan.
  5. Panitia akan memilih 6 postingan blog terbaik.
  6. Hasil seleksi mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
  7. Panitia tidak melayani surat menyurat diluar proses seleksi, kecuali surat pengaduan adanya tindak kecurangan.
Penilaian
  1. Penilaian utama dinilai dari kualitas tulisan (postingan).
  2. Kesesuaian dengan tema, syarat dan ketentuan lomba.
  3. Kemudahan pencarian lokasi postingan baik di blog maupun mesin pencari.
  4. Orisinalitas artikel.
  5. Kreatifitas/keunikan dalam mengolah sumber daya yang ada menjadi sebuah konten multimedia yang nyaman untuk dinikmati dan memiliki konsep edu-kasi.
  6. Nilai kemanfaatan dari postingan artikel blog yang didaftarkan.

HADIAH
Pemenang akan mendapatkan piagam dan uang tunai (dipotong Pph sebesar 20%).
Pemenang I : Rp.5.000.000,00
Pemenang II : Rp.4.500.000,00
Pemenang III : Rp.4.000.000,00
Pemenang Harapan I : Rp.4.500.000,00
Pemenang Harapan II : Rp.3.000.000,00
Pemenang Harapan III : Rp.2.500.000,00
Informasi lebih lanjut hubungi:
Panitia Bulan Bahasa dan Sastra 2011
Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta 13220
Telepon (021) 4750406; 4706678 pesawat 137
Faksimile (021) 4750407
Laman : www.pusatbahasa.kemdiknas.go.id
Pos-el : lombablog2011@gmail.com
Narahubung: Yan Ferianto (0856971407230)
Kandy Supriatna (081383838497)